Perbandingan Kadar Hemoglobin Mahasiswi yang Mengonsumsi Teh Hitam dengan Teh Bunga Telang di Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Surabaya

Abstract

Anemia termasuk masalah kesehatan di Indonesia yang masih memiliki prevelensi yang tinggi, tahun 2018 angka penderita anemia remaja putri kelompok usia 15-34 tahun mencapai 48,9%. Mengonsumsi zat besi bersamaan dengan inhibitor merupakan faktor yang menyebabkan tingginya angka kejadian anemia. Zat yang dapat menghambat penyerapan zat besi (inhibitor) salah satunya yaitu tanin. Teh merupakan bahan makanan yang mengandung tanin yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Saat ini sebutan teh tidak hanya ditujukan pada teh hasil tanaman Camellia sinensis, terdapat jenis lain yaitu teh herbal salah satunya yaitu teh bunga telang. Sehingga tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbandingan kadar hemoglobin mahasiswi yang mengonsumsi teh hitam dengan teh bunga telang di Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Surabaya. Jenis penelitian ini merupakan komparatif dengan rancangan Pre-post Test design yang dilakukan pada 21 orang mengonsumsi teh hitam dan 21 orang mengonsumsi teh bunga telang dengan bahan uji berupa darah EDTA. Penentuan kadar hemoglobin menggunakan alat hematology analyzer di Laboratorium Hematologi kampus Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Surabaya yang dilaksanakan pada tanggal 27 April – 7 Mei 2022. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata kadar hemoglobin pada kelompok mengonsumsi teh hitam pre-test 12,981g/dL dan post-test 12,876g/dL, kadar hemoglobin pada kelompok mengonsumsi teh bunga telang pre-test 12,400g/dL dan post-test sebesar 12,338g/dL. Berdasarkan Uji Independent T-Test menunjukkan nilai signifikan > 0,05, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kadar hemoglobin kelompok Teh Hitam dengan kelompok Teh Bunga Telang.