PENGARUH PEMBERIAN PERASAN BAWANG PUTIH TUNGGAL (Allium sativum L) SEBAGAI ANTHELMINTIK TERHADAP WAKTU KEMATIAN CACING Ascaridia galli SECARA IN VITRO

Abstract

Ascariasis adalah salah satu infeksi parasit yang banyak dijumpai di Indonesia, di sebabkan oleh cacing gelang Ascaris lumbricoides, Linn. Bawang putih tunggal (Allium sativum L.) merupakan salah satu tanaman alternatif yang dapat digunakan masyarakat untuk pengobatan. Kandungan bawang putih tunggal terdiri dari senyawa flavonoid, saponin, dan tannin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian perasan bawang putih tunggal terhadap waktu kematian cacing Ascaridia galli. Metode dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan post-test only grou design. Subjek dari penelitian ini adalah Ascaridia galli, penelitian ini dilakukan di Laboratorium Parasitologi Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemeskes Surabaya pada bulan Januari – Mei 2021. Penelitian ini menggunakan 7 kelompok perlakuan yaitu NaCl 0,9% sebagai control negatif, pirantel pamoat 0,25% sebagai control positif dan perasan bawang putih tunggal dengan konsentrasi 10%, 30%, 50%, 70% dan 100%. Data yang dianalisis menggunakan uji Kolmogrov-smirnov, uji Kruskal Wallis, lalu dilanjutkan dengan uji Post Hoc untuk mengetahui perbedaan waktu kematian cacing setiap konsentrasi dan kontrol. Rata-rata waktu kematian Ascaridia galli pada konsentrasi 10% selama  menit, konsentrasi 30% selama menit, konsentrasi 50% selama menit, konsentrasi 70% selama menit dan konsentrasi 100% selama menit. Konsentrasi yang paling efektif untuk membunuh cacing Ascaridia galli pada penelitian ini adalah 100%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perasan bawang putih tunggal memiliki efek anthelmintik terhadap cacing Ascaridia galli