GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN PADA MAHASISWA SEBELUM DAN SESUDAH MENGKONSUMSI MIE INSTAN
DOI:
https://doi.org/10.36568/anakes.v12i1.84Abstract
Riskesdas tahun 2018, menyebut 7,8% penduduk indonesia mengkonsumsi mie instan/makanan lainnya setiap harinya. Pada provinsi jawa timur menyebut 4,6% penduduk indonesia mengkonsumsi mie instan/makanan lainnya setiap harinya. Mie instan telah menjadi makanan pokok dunia yang memiliki banyak varian rasa, harga terjangkau dan memiliki waktu simpan jangka panjang. Saat ini mie instan menjadi makanan favorit banyak orang salah satunya adalah mahasiswa. Konsumsi mie instan berlebihan tanpa menambahkan sumber protein akan mengganggu proses pembentukkan hemoglobin yang membutuhkan makanan kaya zat besi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar hemoglobin sebelum dan sesudah mengkonsumsi mie instan pada mahasiswa jurusan TLM. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analitik. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Hematologi Jurusan TLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya pada Oktober 2021 sampai dengan April 2022. Sampel dalam penelitian adalah wanita atau pria berusia 18 sampai 22 tahun, wanita tidak sedang menstruasi dan pria bukan perokok yang telah memenuhi kriteria sebanyak 30 orang yang akan diperiksa kadar hemoglobin sebelum dan sesudah mengkonsumsi mie instan. Pemeriksaan kadar hemoglobin menggunakan alat POCT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai kadar hemoglobin sebelum mengkonsumsi mie instan dalam kategori normal memiliki rerata sebesar 14,0 g/dl dan standar deviasi 1,767, sedangkan kadar hemoglobin sesudah mengkonsumsi mie instan dalam kategori normal memiliki rerata sebesar 13,9 g/dl dan standar deviasi 1,537, sehingga dapat disimpulkan bahwa kadar hemoglobin pada mahasiswa sebelum dan sesudah mengkonsusmsi mie instan mengalami penurunan