PENGARUH PAPARAN Monosodium Glutamat (MSG) TERHADAP VIABILITAS SEL MONOSIT
DOI:
https://doi.org/10.36568/anakes.v11i1.78Abstract
Angka konsumsi Monosodium Glutamat (MSG) di Indonesia terus mengalami kenaikan tiap tahunnya. Penggunaan MSG yang tidak terkontrol di Indonesia dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan efek toksik bagi tubuh. Kandungan glutamat bebas yang dihasilkan MSG dapat mempengaruhi kerja sistem imun terutama pada sistem imun bawaan serta menyebabkan stress oksidatif. Sehingga tujuan penelitian ini menganalisis pengaruh paparan Monosodium Glutamat (MSG) terhadap vibilitas sel monosit. Penelitian ini merupakan eksperimental laboratoris in vitro dengan rancangan Post test only control group design. Sebanyak 10 cc darah vena perifer diisolasi menggunakan metode sentrifugasi gradien ficoll. Hasil isolat sel monosit dilakukan pemaparan dengan Monosodium Glutamat (MSG) sesuai kelompok. Kelompok I: kontrol negatif, kelompok II : sel monosit + MSG 3%, kelompok III : sel monosit + MSG 6%, kelompok IV : sel monosit + MSG 9%. Selanjutnya diinkubasi selama 24 jam dengan dengan suhu 37oC dalam 5% CO2. Kemudian dilakukan uji viabilitas menggunakan pewarnaan trypan blue. Perhitungan viabilitas sel monosit dilakukan dibawah mikroskop inverted dengan perbesaran 400x per 100 sel. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan uji Anova one-way dan dilanjutkan dengan uji LSD. Rata – rata viabilitas pada masing – masing kelompok diperoleh sebagai berikut, viabilitas sel monosit pada kelompok kontrol sebesar 63%, kelompok II sebesar 47%, kelompok III sebesar 45% dan kelompok IV sebesar 35%. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh paparan Monosodium Glutamat (MSG) terhadap viabilitas sel monosit dengan pengaruh paling signifikan adalah kosentrasi MSG 9% dengan rata – rata viabilitas sebesar 35%.